Ratusan Warga Serbu Beras SPHP, Antusias Masyarakat Dinilai Cukup Tinggi

Bagikan

Beras SPHP tersebut distribusikan di Mojokerto Raya tidak hanya waktu kegiatan operasi pasar murah saja tetapi dengan mudah dapat didapatkan di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, Pemerintah Daerah, hingga toko-toko lainnya yang menjadi mitra downline Perum Bulog (RPK)

Mojokerto, Radar Independen – Panen padi dalam negeri yang mulai mengalami peningkatan menjadi momentum penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP).

momentum panen raya pada semester pertama ini sangat penting mengingat periode ini mencapai 70 persen dari total produksi padi tahunan. Karena itu, untuk meningkatkan serapan gabah Bulog sekaligus menjaga harga di tingkat produsen, pemerintah mengeluarkan kebijakan fleksibilitas.

Sejalan dengan itu, Ketua DPW IKAPPI JATIM Agus Susilo mengatakan, Gerakan Pangan Murah atau biasa disebut Operasi Pasar IKAPPI ini masih digelar ditingkat desa-desa.

Karena walaupun memasuki masa panen raya beras SPHP masih diminati oleh masyarakat, dalam kegiatan operasi pasar DPD IKAPPI Mojokerto di dua titik terakhir bulan April yang digelar di Balai Desa Karangkedawang Kecamatan Sooko, Senin (29/04) dan Di Balai Desa Sukoanyar Kecamatan Ngoro, Selasa (30/04) terbukti masih dikerumuni warga desa tersebut.

Dikatakan Agus, “Berbeda di daerah kawasan industri seperti di Kecamatan Pungging dan Ngoro ini, lahan sawahnya sedikit dan petani sempat gagal panen mengingat sebulan lalu terjadi bencana banjir yang merendam sejumlah rumah penduduk dan lahan pertanian, untuk itu kami IKAPPI bersama stakeholder membantu agar masyarakat stok berasnya terpenuhi dan mendapatkan beras dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Masih mencuri perhatian beberapa komoditas lainnya khususnya, bawang merah yang nilai jualnya melambung tinggi hingga dua kali lipat dari harga normal, atau telah menembus Rp 50 ribu per kilogram (kg).

“Kami IKAPPI berharap kepada pemerintah mengupayakan harga bawang merah agar stabil kembali, kami berharap kepada stakeholder untuk bersinergi bersama menjaga stabilisasi harga khususnya di komoditas pangan seperti beras, gula, minyak, daging, telur dan sebagainya,” ucap Agus

Pembelian beras SPHP memang kita lakukan pembatasan supaya tidak ada pembeli yang melakukan kecurangan, karena peruntukannya untuk dikonsumsi bukan untuk dijual kembali. 

Berbeda di daerah kawasan industri seperti di Kecamatan Pungging dan Ngoro ini, lahan sawahnya sedikit dan petani sempat gagal panen mengingat sebulan lalu terjadi bencana banjir yang merendam sejumlah rumah penduduk dan lahan pertanian, untuk itu kami IKAPPI bersama stakeholder membantu agar masyarakat stok berasnya terpenuhi dan mendapatkan beras dengan harga terjangkau, Selasa (30/04)

Agus menambahkan, pembelian beras SPHP ini diharuskan menunjukkan KTP. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan beras SPHP oleh oknum yang ingin meraup keuntungan pribadi.

Hal tersebut tentunya dilakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras yang beredar di tingkat konsumen. Sehingga daya beli masyarakat dapat terjaga dan inflasi pun dapat terkendali.

Kebutuhan utama masyarakat Indonesia adalah beras, hal ini tentunya menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Karena harga beras yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan inflasi yang dapat berdampak pada pengeluaran rumah tangga masyarakat.

Beras SPHP tersebut distribusikan di Mojokerto Raya tidak hanya waktu kegiatan operasi pasar murah saja tetapi dengan mudah dapat didapatkan di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, Pemerintah Daerah, hingga toko-toko lainnya yang menjadi mitra downline Perum Bulog (RPK). (Dev)


Bagikan