Meskipun Beras Lokal Panen Raya, SPHP Masih Menjadi Peminat

Bagikan

Tampak masih antusias terlihat di Desa Gading Kecamatan Jatirejo, pasalnya dalam kondisi panen raya warga masih berminat membeli beras SPHP

Mojokerto, Radar Independen – Pasca lebaran idul fitri petani di Kabupaten Mojokerto panen raya, para petani dipastikan sumringah. 

Kebutuhan pokok yang menjadi utama adalah beras, saat ini beras impor menjadi penting untuk menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di area Mojokerto, Selain itu juga, beras impor dianggap bisa menjaga stabilitas harga beras medium di tingkat konsumen melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPD IKAPPI Mojokerto) berkolaborasi dengan BAPANAS, DKPP Provinsi, Disperindag, Dispari dan Bulog Kabupaten Mojokerto masih mendistribusikan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yakni di Balai Desa Gading kecamatan Jatirejo, Minggu lalu. 

Pasalnya Beras SPHP memang banyak dicari oleh pembeli, terutama mereka pedagang UMKM yang membuka usaha nasi goreng, nasi karak dan penjual lontong, Sebab tektur nasinya cocok bagi pedagang tersebut. 

Kendati demikian Agus Susilo selaku Ketua DPW IKAPPI Jatim menegaskan, memang saat ini bulan April bahkan ada yang panen bulan Maret petani lokal sedang panen raya, tentu alhamdulillah harga beras dan stok beras lokal masih aman artinya jika stok beras lokal banyak, tentu harga stabil. 

“Kondisi masa panen raya, tapi ini tergantung selera ya karena beras baru biasanya kalau dimasak sangat punel (tidak mekar) jadi kalau dimasak hasilnya sedikit, untuk harga stabil sudah mulai turun di penggilingan saat ini Rp 10 ribu kalau di toko yang tadinya Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu sekarang sudah menjadi Rp 12 ribu sampai 13 ribu, masyarakat tentu lebih memilih beras lokal tapi ini kembali lagi tergantung selera masing-masing, beras impor SPHP pun masih banyak peminatnya,” terang Agus. 

Masih kata Agus, Yang saat ini perlu di antisipasi kelonjakan harga adalah komoditi bawang merah saat ini sudah tembus diharga Rp 60-70 ribu/kg, untuk itu kami berharap kepada pemerintah mengupayakan harga agar stabil kembali, karena pada saat ini tidak ada momentum khusus untuk para oknum bermain harga, kami berharap kepada stakeholder untuk bersinergi bersama menjaga stabilisasi harga khususnya di komoditas pangan seperti beras, gula, minyak, daging, telur dan sebagainya, pungkas Agus. (Dev)


Bagikan