
Mojokerto, Radar Independen – Satuan Reserse Narkoba terus beraksi dan memberikan ancaman serius terhadap para pelaku penyalahgunaan narkotika yang berada di wilayah hukum polres Kabupaten Mojokerto.
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP NEGERI 2 Dlanggu bagi siswa baru tahun ajaran 2024-2025. Kegiatan MPLS ini diikuti oleh 200 siswa baru, 400 siswa kelas 8/9, Rabu 17/07/2024.
MPLS bertujuan untuk mengenalkan mereka dengan lingkungan sekolah untuk menumbuhkan kedisiplinan, serta memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba.
Salah satu materi penting dalam MPLS kali ini adalah penyuluhan tentang narkoba dan bullying. Penyuluhan ini dilakukan oleh Satresnarkoba dari Polres Mojokerto dan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, miras dan tindak kejahatan lainnya.
Urmintu Benny Agus Prayoga, S.H Satresnarkoba dari Polres Mojokerto dalam amanatnya mengatakan, bahwa pentingnya memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba kepada pelajar sejak dini untuk membangun daya cegah dan daya tangkal terhadap penyalahgunaan barang haram tersebut.
“Anak-anak SMP ini masih muda dan rentan terhadap penyalahgunaan narkoba dan sosial media,” ujar Benny.
Karenanya, penting bagi mereka untuk mengetahui bahaya dari kedua hal tersebut.

Dalam penyuluhan ini, para siswa baru dijelaskan tentang berbagai jenis narkoba, dampaknya bagi kesehatan, dan konsekuensi hukum bagi penggunanya. Mereka juga diajarkan tentang bagaimana cara menghindari penyalahgunaan narkoba.
Benny berharap dengan adanya penyuluhan ini, para siswa baru dapat terhindar dari bahaya narkoba. “Kami ingin mereka menjadi generasi yang tangguh dan bebas dari narkoba dan tindak kejahatan lainnya, semangat belajar dan raih cita-citamu,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Sekolah Ely Rosyidah, S.Pd mengatakan, mempersiapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang aman dan nyaman bagi anak memerlukan perencanaan yang matang, apalagi adaptasi pada masa transisi SD ke SMP. MPLS sudah seharusnya merupakan kegiatan yang edukatif dan menyenangkan.
“Kebetulan hari ini kami mengundang perwakilan wali murid, komite dan pengurus paguyupan untuk sekalian menandatangani sebuah komitmen antar pihak sekolah dengan orangtua tentang Deklarasi Anti Kekerasan disekolah kami, menurut kami dengan melibatkan orang tua dapat memberikan rasa aman tambahan bagi siswa baru, karena mereka tahu bahwa orang tua mereka juga mendukung dan terlibat dalam proses adaptasi mereka,” pungkasnya. (Dv)