Kota Kediri, Radar Independen – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Kementrian Agama (Kemenag) Kota Kediri menggelar acara tolak ujaran kebencian dan hoax dengan mengajak pemuda lintas agama dalam menyongsong Pilkada 2024 bertempat di Aula Masjid Agung Kota Kediri, Selasa (9/7/2024) pukul 10.00 WIB.
Basyaruddin selaku Ketua Kegiatan Pekan Budaya Islam menyampaikan bahwa kegiatan ini mengundang 55 pemuda lintas agama Kota Kediri yang terdiri dari 7 agama yakni Agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, Protestan, Konghucu dan penghayat kepercayaan.
Acara ini diselenggarakan dalam satu rangkaian acara Pekan Budaya Islam di tempat yang sama mulai dari tanggal 6 juli hingga 15 Juli 2024. Acara ini mengundang 2 narasumber yaitu Ketua FKUB Kota Kediri H.M.Salim dan Ketua PWI Kediri Raya Bambang Iswahyoedi.
Menurut Basyaruddin melalui acara ini para pemuda lintas agama diajak mengambil suatu sikap untuk mendukung program pemerintah yakni Pilkada serentak sekaligus bersepakat untuk menolak hal-hal yang ujaran kebencian seperti hoax.
“Kita mencoba mulai dari kepemudaannya dulu, jangan sampai nanti pemudanya ya gegeran, masalah ini lah akhirnya kita ambil sikap kegiatan ini menolak hal-hal yang kira-kira berbau hoax menjelang Pilkada,”ujarnya.
Basyaruddin juga berharap pada pelaksanaan Pilkada pada tanggal 27 November 2024 bisa berlancar serta diharapkan bisa mendukung kegiatan tersebut sesuai dengan masing-masing profesi.
Sementara, Ketua FKUB Kota Kediri H.M.Salim mengatakan jika melalui acara ini diharapkan para pemuda nantinya kedepan agar bisa menjadi pemimpin-pemimpin yang berjiwa besar seperti menghargai yang kecil, dan menghormati yang besar untuk mempertahankan NKRI.
“Tentu saja kelangsungan NKRI ini tanggung jawab terbesar ada pada umat Islam dan ada unsur yang lain. Kami yang diberangkatkan dari NU adalah mempunyai tanggung jawab bahwa slogan muktamar dulu itu merawat jagat membangun peradaban itu adalah merupakan tanggung jawab kita semua,” ucapnya.
Salim juga berharap dengan mempertemukan para pemuda lintas agama nantinya bisa sama-sama punya tanggung jawab untuk melestarikan kelangsungan hidup NKRI, sekaligus mengajak diskusi dengan ending agar masyarakat Kota Kediri ini tetap aman, damai dan kondusif.
Ketua PWI Kediri Raya Bambang Iswahyoedi mengatakan jika pada acara ini membawakan materi tentang bagaimana mewujudkan Pilkada untuk menolak hoax dan ujaran kebencian.
“Jadi kita lihat salah satu faktor yang menjadi problematik dan menjadi benturan yang ada di alam demokrasi Indonesia adalah masa 2 faktor ini, diharapkan dengan kita memberikan materi ini kepada para peserta bisa paham, tahu dan apa yang harus dia lakukan pada saat mengalami hal-hal berita berita yang bermasalah dan ujaran kebencian,” pungkasnya. (ard)